Metode Sosio-drama
PENDAHULUAN
Guru dituntut untuk mampu menyampaikan
materi pelajaran dengan baik dan benar, untuk itulah diperlukan suatu metode
yang sesuai dengan keadaan siswa agar pembelajaran bisa efektif dan tujuan dari
pembelajaran tersebut bisa tercapai.
Kenyataan yang terjadi bahwa
pembelajaran yang terjadi di ruang-ruang kelas masih didominasi pembelajaran
dengan sistem tradisional. Secara tradisional, pembelajaran telah dianggap
sebagai bagian “menirukan”
suatu
proses yang melibatkan pengulangan siswa, atau meniru-niru informasi yang baru
disajikan dalam laporan atau quis dan tes. Moteode pembelajaran yang terjadi adalah
model ceramah. Transformasi ilmu hanya satu arah dari guru ke peserta didik.
Pembelajaran terjadi monotone dan
membosankan bagi siswa.
Beradasarkan keprihatinan atas fenomena
yang terjadi tersebut dapat disimpulkan bahwa seorang pendidik diharapkan mampu
untuk mengoperasikan beberapa metode inovatif dalam peristiwa belajar mengajar.
Selain itu guru diharapkan mampu untuk berinovasi dalam merancang metode
pembelajaran yang menyenangkan. Pada makalah ini kita akan membahas tentang
model sosiodrama sebagai salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat
dimanfaatkan dalam pembelajaran
Di dalam teori-teori metode pembelajaran
akan ditemukan langkah-langkah sesuai dengan metode yang ingin digunakan. Pasti
ada kelebihan dan kekurangan dalam masing-masing metode, untuk itulah seorang
tenaga pendidik harus pandai-pandai dalam mengatasi kelemahan dari metode yang
digunakan.
.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Metode Sosio Drama
Menurut
Sulaiman Sahlan : Bila ingin terwujudnya siswa yang
berhasil belajarnya baik dan kreativitas yang tinggi, maka satu-satunya cara
adalah dengan mengembangkan kemampuan kreativitas terutama kreativitas belajar.
Salah satu cara agar dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa, adalah
dengan menggunakan metode sosio-drama.
Sosio drama berasal dari
kata sosio yang artinya masyarakat, dan darma yang artinya
keadaan orang atau peristiwa yang dialami orang, sifat dan tingkah lakunya,
hubungan seseorang, hubungan seseorang dengan orang lain dan sebagainya.
Sosiodrama
adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah yang
berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara
manusia seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang
otoriter, dan lain sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman
dan penghayatan akan masalah-masalah sosial serta mengembangkan kemampuan siswa
untuk memecahkannya.
Metode sosio drama merupakan teknik mengajar yang
banyak kaitannya dengan pendmonstrasian kejadian-kejadian yang bersifat social.
Menurut Engkoswara: metode sosio drama adalah suatu drama tanpa naskah yang
akan dimainkan oleh sekelompok orang. Biasanya permasalahan cukup diceritakan
dengan singkat dalam temp 4 atau 5 menit, kemudian anak menerangkannya.
Persoalan pokok yang akan didramatisasikan diambil dari kejadian-kejadian
social, oleh karena itu dinamakan metode sosio-drama.
Metode
ini sebagai prinsip dasarnya terdapat di dalam al-quran, dimana terjadinya
suatu drama yang sangat mengesankan antara Qabil dan Habil. Firman Allah SWT.
“Katakanlah (YA
muhammad) kepada mereka itu dengan sebenarnya akan riwayatnya dua orang anak
nabi Adam (yang bernama Habil dan Habil). Yaitu ketika keduanya berkorban
kepada Allah. Maka Allah menerima korban salah seorang diantara keduanya,
(yaitu Habil). Allah tiada menerima dari lainnya (yaitu Qabil ). Sebab itulah
Qabil amarah kepada Habil, seraya katanya: "demi Allah saya akan bunuh
engkau", maka dijawab Habil : "sesungguhnya Allah menerima korban
dari pada orang-orang yang takut".
Demi Allah, jika engkau
memukul saya dengan tangan engkau karena hendak membunuh saya, maka saya takut
akan Allah, yang menjaga semesta alam ini. Saya menghendaki, supaya engkau
kembali dengan membawa dosa membunuh saya beserta dosa engkau sendiri. Maka
adalah engkau masuk golongan orang-orang yang masuk neraka. Demikian itulah
balasan orang-orang yang masuk neraka. Demikian itulah balasan orang -orang
yang merugi.
Kemudian itu Allah
mengirim seekor burung gagak yang melubangi tanah dengan paruhnya, dan kakinya,
supaya diperlihatkannya kepadanya Qabil itu, bagaimana mestinya ia menguburkan
mayat saudaranya. Ketika ia melihat kurung itu seraya berkata : "Amat
celaka nasib saya, lemahkah saya memperbuat sebagaimana yang dikerjakan burung
gagak ini?. Dengan jalan yang demikian dapat saya mengucurkan mayat saudara
saya ini". Maka adalah ia masuk orang-orang yang menyesali diri.
Berdasarkan beberapa defenisi tersebut dapat ditarik
benang merah bahwa metode pembelajaran sosiodrama adalah model pembelajaran
bermain peran dengan mendramatisasi kehidupan nyata atau konflik yang belum
terselesaikan dan sistem sosial yang membentuk kita secara individu dan
kolektif.
Metode sosio-drama cocok digunakan bilamana:
1)
Pelajaran
dimaksudkan untuk menerankan peristiwa yang dialami dan menyangkut orang banyak
berdasarkan pertimbangan didaktis
2)
Pelajaran
tersebut dimaksudkan untuk melatih agar menyelesaikan masalah-masalah yang
bersifat psikologis
3)
Untuk melatih
siswa agar dapat bergaul dan member kemungkinan bagi pemahaman terhadap orang
lain beserta permasalahannya.
Ada beberapa peranan sosiodrama. Berikut merupakan
deskripsi mengenai peranan sosiodrama:
1)
menanamkan jiwa
demokratis dan memupuk partisipasi kolektif dalam pengambilan keputusan.
2)
Membekali siswa
tentang kecakapan hidup di Masyarakat.
3)
Meningkatkan
rasa percaya diri pada siswa dan memupuk keterampilan berbicara di hadapan
umum.
4)
Mempertinggi
perhatian siswa terhadap esensi dan materi pembelajaran
5)
siswa tidak saja
mengerti persoalan sosial psikologis,tetapi mereka juga ikut merasakan perasaan
dan pikiran orang lain bila berhubungan dengan sesamamanusia, seperti halnya penonton
film atau sandiwara, yang ikut hanyut dalam suasana film seperti, ikutmenangis
pada adegan sedih, rasa marah, emosi, gembira dan lain sebagainya.
6)
Siswa dapat
menempatkan diri pada tempat orang lain dan memperdalam pengertian mereka
tentang orang lain.
Keuntungan-keuntungan/kebaikan-kebaikan
yang diperoleh dengan melaksanakan metode sosiodrama
1)
Untuk mengajar peserta
didik supaya ia bisa menempatkan dirinya dengan orang lain.
2)
Guru dapat melihat
kenyataan yang sebenarnya dari kemampuan perserta didik
3)
Sosiodrama menimbulkan
diskusi yang hidup.
4)
Peserta didik akan
mengerti sosial psychologis.
5)
Metode sosiodrama dapat
menarik minat peserta didik.
6)
Melatih peserta didik
uuntuk berinisiatif dan berkreasi.
C.
Kelemahan metode sosio-drama
Kelemahan-kelemahan/kekurangan-kekurang
metode sosiodrama
1)
Sukar untuk memilih
anak-anak yang betul-betul berwatak untuk memecahkan masalah tersebut.
2)
Perbedaan adat istiadat
kebiasaan dan kehidupan. Kehidupan dalam suatu masyarakat akan mempersulit
pelaksanaannya.
3)
Anak-anak yang tidak
mendapat giliran akan menjag pasif.
4)
Kalau metode ini
dipakainya untuk tujuan yang tidak layak.
5)
Kalau guru kurang
bijaksana tujuan yang dicapai tidak memuaskan.
pelaksanaan
sosiodrama dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
1)
Persiapan
Dalam tahap ini perlunya
menentukan pokok masalah yang akan didramatisasikan, menentukan para pemain, dan
mempersiapkan para siswa sebagai pendengar yang menyaksikan jalannya cerita.
Masalah yang akan di dramtisasikan dipilih secara bertahap dimulai dari
persoalan yang sedrhana dan dilanjutkan dengan pertemuan-pertemuan berikutnya
yang agak sukar dan lebih bervariasi. Pemilihan para pelaku hendaknya secara
sukarela, atau bila tidak munkin, sebaiknya guru menunkuk siswa yang dianggap
cocok memainkan peran.
2)
Permainan sosiodrama.
Setelah masalah dan
pemainnya disiapkan, diminta kepada mereka untuk mendramatisasikan masalah yang
diminta selama 4 – 5 menit menurut pendapat dan inisiasi mereka sendiri.
Diharapkan dari peran yang mereka lakukan secara spontan dapat mewujudkan
jalannya cerita dan guru hanya mengawasi atau memberikan kebebasan kepada
siswa. Bila terjadi kemacetan sebaiknya guru cepat bertindak dengan menunjik
siswa lain untuk menggantikannya, atau siswa yang memainkan peran tersebut
diberikan isyarat agar mereka dapat membetulkan permainannya. Pelaksanaan
sosio-drama ini tidak perlu selesai dan dapat digantikan oleh siswa lainnya.
3)
Tindak Lanjut
Sosio-drama tidak hanya
berakhir pada pelaksanaan dramatisasi, melainkan dapat dilanjutkan dengan Tanya
jawab, diskusi, kritik atau analisis persoalan. Bila dipandang perlu, siswa
lainnya mengulang kembali untuk memainkan peranan yang lebih baik jika
dramatisasi yang lalu dirasa kurang memuaskan.
1)
Masalah yang dijadikan
tema berita hendaknya dialami oleh sebagian besar peserta didik-murid.
2)
Penentuan pemeran
hendaknya secara sukarela dan motivasi diri guru.
3)
Jangan terlalu banyak
"disutradarai", biarkan peserta didik mengembangkan kreatifitas dan
spontanitas mereka.
4)
Diskusi diarahkan
kepada penyelesaian akhir (tujuan), bukan kepada baik atau tidaknya seseorang
peserta didik berperan.
5)
Kesimpulan diskusi
dapat diresumekan oleh guru.
6)
Sosiodrama bukanlah
sandiwara atau Drama saja, melainkan merupakan peranan situasi sosial yang
ekspresi dan hanya dimainkan satu babak saja
sosio drama berasal dari kata sosio yang
artinya masyarakat, dan darma yang artinya keadaan orang atau peristiwa yang
dialami orang, sifat dan tingkah lakunya, hubungan seseorang, hubungan
seseorang dengan orang lain dan sebagainya.
Sosiodrama adalah metode pembelajaran
bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena
sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia seperti masalah
kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan lain
sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan
akan masalah-masalah sosial serta mengembangkan kemampuan siswa untuk
memecahkannya.
kebaikan
|
kelemahan
|
1)
Untuk mengajar
peserta didik supaya ia bisa menempatkan dirinya dengan orang lain.
2)
Guru dapat melihat
kenyataan yang sebenarnya dari kemampuan perserta didik
3)
Sosiodrama
menimbulkan diskusi yang hidup.
4)
Peserta didik akan
mengerti sosial psychologis.
5)
Metode sosiodrama
dapat menarik minat peserta didik.
6)
Melatih peserta didik
uuntuk berinisiatif dan berkreasi.
|
1) Sukar
untuk memilih anak-anak yang betul-betul berwatak untuk memecahkan masalah
tersebut.
2) Perbedaan
adat istiadat kebiasaan dan kehidupan. Kehidupan dalam suatu masyarakat akan
mempersulit pelaksanaannya.
3) Anak-anak
yang tidak mendapat giliran akan menjag pasif.
4) Kalau
metode ini dipakainya untuk tujuan yang tidak layak.
5) Kalau
guru kurang bijaksana tujuan yang dicapai tidak memuaskan.
|
Al-Qur’an
Depdiknas. Strategi Pembelajaran dan
Pemilihannya. (Jakarta: 2008.
Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal)
Engkoswara,
Dasar-dasar Metodologi Pengajaran,
Bina Aksara, (Jakarta: 1984)
Husniah, Nur Aqlia. Penerapan Metode Sosiodrama Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam (Ski) Kelas IV B Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Sukun Malang. Malang:
Skripsi UIN Maulana Malik Ibrahim, 2011
Sulaiman, Sahlan, dkk, Multi Dimensi Sumber Kreativitas Manusia, (Bandung:
Sinar Baru, 1998)
Usman,
Basyiruddin, Metodologi Pembelajaran
Agama Islam. Ciputat Pers. (Jakarta:2002).